Setelah sebelumnya membahas konsep tentang robot tempat sampah berjalan, kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai konsep dan fungsional robot dalam bentuk matriks (disertai dengan ilustrasi gambar).
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai konsep-konsepnya.
A. Sensor untuk memberitahu bahwa bak sampah telah penuh.
1). Sensor Jarak.
Sensor semacam ini dapat diatur pada jarak kesekian sensor ini akan bekerja. Nantinya akan dipasang di bagian atas bak tempat sampah, sehingga saat ketinggian sampah dalam bak mencapai batas jaraknya sensor akan bekerja. Sensor ini terdiri atas 2 komponen utama, yaitu bagian yang memancarkan
cahaya dan reseptor cahaya. Komponen ini diletakkan berseberangan,
sehingga jika ada benda yang menghalangi cahayanya, maka sensor akan
memberitahu bahwa bak sampah penuh.
2). Sensor Sentuh.
Sensor ini peka terhadap sentuhan, dengan pilihan sentuhan berupa dorongan atau tekanan. Sensor ini akan dipasang di bagian atas bak tempat sampah. Jadi, saat sampah mengenai sensor, maka sensor akan memberitahu bahwa bak tempat sampah telah penuh.
3). Sensor Berat.
Sensor ini bekerja jika ada berat benda yang menekan sensor tersebut. Berat yang diinginkan bisa diatur sendiri. Sensor ini tentunya dipasang di bagian bawah bak sampah.
4) Sensor Cahaya.
Sensor ini berupa bagian yang peka terhadap cahaya, sehingga bila sampah menutupi sensor ini, maka sensor ini baru akan bekerja.
B. Cara Menumpahkan Isi Tempat Sampah
1). Memakai konsep elektromagnetik.
Bak sampah terhubung dengan bagian bawah robot karena adanya magnet. Saat robot sampai di tempat pembuangan sampah sementara, bagian pegas di bawah bak akan meregang, sehingga bak akan lepas dan isi bak akan keluar.
2). Membuat tutup pembuangan di bawah.
Saat robot tempat sampah telah sampai di tempat pembuangan sampah sementara, tutup bak sampah yang di bawah bak otomatis akan membuka, sehingga sampah keluar lewat bawah bak. Setelah keluar semua, tutup bak akan menutup kembali.
3). Memakai gear/roda pemutar.
Pada bak, kita memasang sistem pemutar bak, sehingga saat robot sampai di tempat pembuangan sampah sementara, bak akan memutar sendiri dan menumpahkan sampah di dalamnya.
4). Tuas Hidrolik
Konsepnya sama seperti pada truk yang baknya bisa terangkat. Sistem ini memakai konsep fisika fluida, dimana daya dan energi saat pemindahan diarahkan pada fluida di dalam sistem, sehingga daya yang terpakai bisa sangat efisien.
C. Alat Penggerak Tempat Sampah
1). Line Follower
Robot diberi sensor di bawahnya, sehingga akan bergerak menurut tracknya berupa garis-garis hitam.
2). Konsep Elektromagnetik
Membuat track berupa rel dan roda yang saling terhubung karena adanya gaya magnet yang terhubung di antara keduanya.
3). Jalur monorel
Membuat track berupa rel.
4). Antena Remote Control
Robot digerakkan lewat remote control dari kejauhan oleh operator.
D. Kemampuan Melalui Medan Menanjak/Menurun
1). Gear box + Motor
Ban robot dibuat seperti gear dengan daya penggerak memakai motor. Tujuan diberi gear box agar saat menanjak/menurun robot tidak selip atau tergelincir (tidak keluar track).
2). Elektromagnetik
Pada ujung atas dan bawah track robot dan pada robot, diberi rangkaian elektromagnetik yang terhubung sehingga saat melalui medan menanjak/menurun robot mendapat tambahan gaya penggerak dari elektromagnet.
3). Sistem Monorel
Memakai track seperti pada monorel, berupa jalan rel dan magnet yang terhubung antara track dan roda robot.
4). Pegas pemutar mobil mainan
Pada robot nantinya akan ada tuas pegas pemutar, sehingga robot akan mampu berjalan di medan menanjak/menurun karena adanya tenaga dari pegas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar